Tuesday, November 24, 2009

Awal dari sebuah akhir


Kalian salah jika mengira bahwa setelah kejadian itu ,diriku begitu saja menyadari dan menerima diriku yang dapat menyukai tidak hanya laki-laki namun perempuan juga. Setelah kejadian itu aku masi orang yang sama dengan pandangan negatif terhadap lesbian bahkan cenderung jijik dan menganggap itu taboo, teman baiku Alexa malah mempunyai pikiran yang lebih terbuka tentang ini dari pada diriku.

Aku penyuka laki-laki,bahkan aku sudah tertarik pada laki-laki semenjak aku SD kelas 2, laki-laki itu bernama Reynard lalu kelas 5 SD, Brendan, ketika aku masuk SMP pun aku langsung tertarik pada kakak kelasku bernama Benny yang duduk dikls 3 SMA karena ia adalah seorang ketua OSIS yang gagah lalu Jeremy teman sekelas Benny yang mempunyai muka yang tampan namun tak terlalu tinggi namun yang membuat ku tertarik paling lama adalah Westley. Ia duduk di kelas SMA 1, laki-laki itu sangat menarik, baik, perhatian, sangat mahir dalam bermain basket dan tentu saja berkacamata. Aku menyukai laki-laki berkacamata karena mereka terlihat pintar, serius dan cool. Namun pada saat itu Westley sudah mempunyai pacar bernama Aurora, ia perempuan yang sederhana namun sangat ramah. Dilihat dari semua itu apakah aku terlihat tidak normal? Setelah mengetahui bahwa Tara adalah lesbian aku pun menjauh darinya, bahkan cenderung takut dan jijik padanya. Aku masih tak menyadari kelainan yang telah ada didalam perasaanku pada saat itu, aku sangat menentang penyuka sesama jenis. Bagiku itu salah, bagiku itu dosa, bagiku itu abnormal.

Hari-harikupun kembali berjalan seperti biasanya. Alexa teman baiku mengajaku bermain basket setiap pagi sebelum kelas dimulai dan siang hari setelah semua kelas selesai, ia yang membuatku jatuh cinta pada permainan itu. Waktupun berlalu dan sekarang aku duduk dikelas SMP 2, ketika itu ada seorang perempuan lagi bernama Helga, aku sudah mengetahuinya semenjak aku masuk ke sekolah ini karena dia mempunyai adik yang super menyebalkan dikelasku. Orang tua mereka agak aneh menurutku, mereka menamai 4 anak perempuan mereka Helga tapi mempunyai nama belakang yang berbeda-beda. Anak no 1, Helga Crisantie, Anak no 2 yang merupakan teman sekelasku bernama Helga Parisian, anak no 3 dan 4 tidak berada disekolah yang sama denganku. Helga Crisantie duduk dikelas SMA 2 IPA, ia perempuan tomboi yang galak dan sangat protektif pada adiknya, aku mulai mengenalnya karena ia sering bermain basket hingga sore disekolah, sama dengan diriku.

Aku tak pernah tertarik berbicara dengan dirinya karena ku anggap ia sama mengesalkanya dengan adiknya, tidak seharusnya ia membela adiknya terus seperti itu, kapan adiknya akan menjadi dewasa kalo diperlakukan seperti itu terus. Sampai suatu hari tinggal kami berdua dilapangan basket, aku tak kunjung dijemput juga oleh supirku. Lalu ia tiba-tiba bertanya "Bagaimana kamu bisa dekat dengan Tara?" Pertanyaan yang membuatku kaget dan tercekat . Aku bertatapan denganya sekian lama dibawah langit yang berwarna oranye lalu aku menjawab saja seadanya tapi ia terus bertanya dan mengajaku berbicara. Ntah bagaimana pembicaraan itupun terus berlanjut sampai supirku menjemput dan aku baru mengetahui ia sengaja menungguku sampai dijemput karena sebenarnya ia bisa pulang kapan saja karena ia membawa mobil sendiri ke sekolah. Aku pulang dengan rasa penasaran yang menjadi-jadi namun aku terlalu lelah untuk berpikir, dirikupun jatuh tertidur di bangku mobil kijangku yang nyaman dengan angin sejuk yang berasal dari air conditioner ,menyelamatkanku dari udara panas di kota Jakarta.


0 comments:

 
blog design by suckmylolly.com